Selasa, 16 Juni 2015

Shaum, Masa Evaluasi Para Mu'min Mengabdi Kepada Rabb-nya


Shaum itu latihan/evaluasi tahunan, sama seperti kita sekolah, kuliah, dan bekerja. Cukup 1 bulan saja, untuk 11 bulan masa ujian berikutnya. Jangan diartikan sebagai penebus dosa untuk 11 bulan yang telah berlalu.

Bulan Ramadhan bukanlah bulan mencari pahala yang banyak. Mohon di ingat, hidup bukan untuk mencari pahala, melainkan untuk bermu'amalahdan berbuat baik kepada makhluk hidup dan se isi alam semesta ini. Bermu'amalah itu waktunya selama kita hidup, tidak harus menunggu waktu A, B, atau C. Urusan pahala, itu sudah ada petugasnya, yakni Malaikat. Demikian pula urusan dosa, juga sudah ada petugasnya. Percayakan kepada malaikat, catatannya pasti benar. Coba sesekali yang di hitung itu dosa, jangan pahala. Mungkin akan ada perubahan yang besar pada diri kita.


Hari biasa, ketika kita sedang tidak makan, lalu ada orang yang makan. Apakah kita memaksakan diri juga untuk makan hanya karena orang lain makan? Apakah kita melarang orang tersebut makan hanya karena kita tidak makan? Apakah ketika kita sedang lapar lalu makan, kemudian si miskin yang sedang kelaparan melihat kita makan menghampiri kita dan marah-marah untuk melarang kita makan? 

Sebegitu sesakkah akal, hati, dan hawa nafsu ini melihat orang yang sedang makan sementara kita sedang Shaum di Ramadhan yang Suci ini?


Yang namanya evaluasi/latihan tentu ada test case-nya, jadi wajar kalau test case itu dibuat bersahaja, agar saat ujian nanti di 11 bulan berikutnya hal tersebut tidak menjadi masalah bagi diri kita.


Kalau latihan/evaluasi 1 bulan ini saja kita sudah banyak mengeluh, bagaimana dengan ujian di 11 bulan mendatang?

Maka pantaslah terlihat dengan jelas, jika kehidupan kita hari ini belum berubah kepada keadaan yang lebih baik, karena ada sesuatu yang perlu dibenahi dalam pemaknaannya.

Jumat, 10 September 2010

Mimpi bertemu Presiden Barack Obama

Berawal dari menyakasikan berita di televisi tentang pidato Pak SBY tadi siang mengenai rencana pembakaran Al-Qu'ran oleh seorang pendeta di Amerika Serikat, dikarenakan kecapean beres-beres rumah & macet di jalan saya langsung tertidur. Dalam mimpi saya tersebut saya bertemu dengan Presiden Barack Obama di sebuah warung nasi di Jawa Timur, namun dari apa yang saya lihat daerahnya seperti di Jawa Barat. Ketika saya baru memesan makanan tiba-tiba Presiden Barack Obama masuk ke warung nasi dan duduk disamping saya, seketika kami langsung berbicara mengenai pembakaran Al-Qur'an oleh seorang pendeta di Amerika Serikat. Tiba-tiba saja presiden Barack Obama berkata kepada saya "silahkan anda ajak warga Amerika Serikat yang ingin memeluk Islam, saya tidak melarang tapi menganjurkan. lalu saya tanya kepada beliau "apakah anda serius?", kemudian beliau menjawab "ya, silahkan saja". Seketika dia berpamit kepada saya kemudian keluar dari warung nasi, sesaat kemudian salah seorang pengaman presiden Barack Obama mengambil pesanan sebungkus nasi dari warung nasi tersebut.

Saya tidak tahu apa arti mimpi ini, yang bisa saya simpulkan mimpi ini terjadi karena fikiran saya sendiri yg terkonsentrasi oleh apa yang saya saksikan sesaat sebelum saya tidur. Tapi anehnya, Presiden Barack Obama tidak membahas masalah pembakan Al-Qur'an oleh seorang pendeta di Amerika serikat, tapi beliau malah berbicara tentang anjuran dan tidak melarang untuk mengajak warga Amerika Serikat memeluk agama Islam

Terlepas dari apa maksud dari mimpi ini semua, kita semua berharap perdamaian di bumi ini tetap terwujud meskipun kita terlahir dari berbagai macam keyakinan, InsyaAllah Aaminiina...